KIsah Pemulung dan Pemungut Sampah

Rabu, 08 Februari 2012

Setiap Pagi telah menjadi sebuah kebiasaan di setiap keluarga, kita pasti akan mengeluarkan sampah dalam rumah kita, untuk mencegah bertumpuknya sampah dalam rumah kita dan dengan setia gerobak sampah akan selalu menampungnya.

Sama seperti sebuah kehidupan kita, bukankah kita juga sering membuang sampah, berupa sifat negatif dalam diri kita kepada orang lain, mungkin orang yang pekerjaannya di bawah kita, sahabat, bahkan keluarga kita sendiri.

Hal yang wajar tentunya, alasan sebagian orang, karena manusia tidak ada yang sempurna, dan tidak luput dari kesalahan. Tapi bila kita yang menjadi gerobak sampah ??? Apakah anda menerimanya dengan sepenuh hati alasan tersebut??

Saya akan bagi menjadi 2 Reaksi dalam kehidupan kita :)

Reaksi yang pertama.
Seperti Pemungut sampah, akan semakin mengeluh mengapa bertambah banyak beban yang ditaruhkan dalam gerobak saya.

Reaksi yang kedua.
Mengherankan, mengapa tetap enjoy, bahkan mengucap syukur, itulah seorang pemulung.

Bila dijadikan sebuah pembicaraan, maka Orang pertama itu akan bertanya kepada sahabatnya, ” Kenapa kamu tetap bersikap bahagia seperti itu?”

Sahabatnya menjawab, “Kan dengan sampah yang dibuang saya bertambah penghasilan, dan mengapa juga aku harus mengizinkan dia membuatku mengeluh akan kehidupan saya? Kitalah sang penentu atas kehidupan kita, bukan orang lain.”

“Tapi dia memperlakukan kita dengan negatif,” jawab orang pertama.

“Ya, itu masalah dia, tidak ada kaitannya dengan kita. Kalau kita sampai terpengaruh, berarti kita mengizinkan dia mengatur dan mempengaruhi hidup kita. Padahal kitalah yang sebenarnya bertanggung jawab atas diri sendiri.”

Itulah Point Terpenting :)

Seandainya ada orang yang melakukan hal yang buruk kepada kita, jangan pernah biarkan orang tersebut menentukan cara kita bertindak.

Sayangnya, seringkali kita tidak berbuat demikian. Tindakan kita kerap dipengaruhi oleh tindakan orang lain kepada kita. Kalau mereka melakukan hal yang buruk, kita akan membalasnya dengan hal yang lebih buruk lagi.

Bahkan terkadang, karena negatif orang lain, kita menjadi ikut menjalar kemana-mana.

Mari kita renungkan bersama!!

Mengapa tindakan kita harus dipengaruhi oleh orang lain?

Jagalah suasana hati senantiasa dengan berpikir positif.

Pilihlah untuk tetap berbuat baik, sekalipun menerima hal yang tidak baik!!


Hidup itu 10% mengenai apa yang kau dengannya dan 90 % tentang bagaimana kamu menghadapinya.


http://budiyantoparma.visibli.com/share/SKXGdv

0 comments:

Posting Komentar