Bisa melahap segala jenis makanan tanpa menjadi gemuk mungkin mimpi banyak wanita. Tapi tidak bagi Carole French. Mengalami kondisi itu justru seperti mendapat mimpi buruk.French mengidap penyakit langka yang mungkin hanya menimpa dua orang di dunia. Ia didiagnosis menderita disproporsi otot, yakni gangguan pada otot yang tidak memungkinkan tubuhnya menyimpan lemak.
Dengan tinggi badan 162 sentimeter, French hanya memiliki bobot 38 kilogram. Meski mengasup 2.000 kalori setiap hari tubuhnya tetap seperti tulang berbalut kulit. “Saya makan seperti kuda dan tidak dapat melewatkan waktu makan sekalipun,” ujarnya.
Ia menyantap makanan dengan takaran kalori ideal untuk wanita dewasa. Makanan regularnya adalah sarapan yang dimasak, salad keju untuk menu makanan di siang hari, dan menu makanan China untuk makan malam. Ia juga menambahkan lemak pada makanannya.
Kondisi itu sempat membuatnya kehilangan percaya diri. Harus mengenakan pakaian anak usia 10 tahun, ia kerap menerima ejekan dan tatapan aneh dari orang sekitar. Ia menjadi objek hiburan dengan banyaknya masyarakat yang berebut memotret tubuhnya. Bahkan, tak jarang yang menudingnya menderita anoreksia.
“Sejak remaja, banyak yang percaya saya penderita anoreksia. Orang-orang pun aakan menatap saya dan bahkan mengambil foto saya seperti saya orang yang aneh. Ini benar-benar menjengkelkan,” ujar wanita asal Manchester ini, seperti dikutip dari harian Daily Mail.
Lahir Normal
Your browser does not support iframes.
French lahir dengan ukuran bayi normal. Perbedaan fisik mulai tampak saat masa pertumbuhan. Ia duduk, merangkak, dan berjalan lebih lama dibandingkan anak seusianya. Ketika mulai sekolah, perbedaan bentuk tubuhnya dengan teman-temannya pun semakin mencolok. Kulitnya menempel tipis di tulang.
Ketika berusia 13 tahun beratnya hanya 25 kilogram. Ini membuat orang tuanya khawatir dan beranggapan bahwa ia menderita gangguan makan. “Orangtua saya curiga bahwa saya menderita gangguan makan, mereka mendambakan tubuh berisi seperti teman-teman saya,” ujarnya.
Berbagai upaya dilakukan mulai menambah asupan karbohidrat dan lemak. Tapi, ia tetap terperangkap di tubuh superkurus.
Perlu waktu sekitar satu tahun bagi dokter untuk mendiagnosisnya. “Dokter mengatakan bahwa terjadi ketidakseimbangan otot fibrositis yang berarti saya tidak memiliki jumlah otot seperti manusia normal, dan hampir tidak ada lemak,” ucapnya.
Terlepas dari masalah estetika, kondisinya juga meningkatkan risiko kesehatan serius seperti osteoporosis dan artritis. “Tidak ada obat untuk mengatasi ini,” ia menambahkan.
Untungnya, ia memiliki suami dan dua anak yang selalu mendukung dan menerima apa adanya. Dukungan juga muncul melalui lontaran kalimat teman-temannya yang ingin menukar tubuh mereka dengan tubuhnya. “Banyak yang mengatakan saya beruntung. Tapi, tidak ada yang bisa saya lakukan untuk mengubah tubuh saya, meski saya masih berharap dapat menambah berat badan.”
0 comments:
Posting Komentar