Foto - Foto Dari Ledakan Di Minsk Belarusia 11 April 2011

Jumat, 22 April 2011
Sedikitnya 11 orang tewas dan lebih dari 126 lainnya cedera setelah sebuah ledakan menghantam stasiun kereta api bawah tanah di Minsk, Belarusia, Senin (11/4) petang waktu setempat.

Demikian laporan media pemerintah mengutip keterangan Presiden Alexander Lukashenko.

Menanggapi kejadian mematikan, Presiden Rusia Dmitry Medvedev di Kremlin menyebut kejadian itu sebagai "sebuah serangan teroris."

Pemerintahnya siap memberikan bantuan mengungkap siapa di balik ledakan itu. Hal itu disampaikan Medvedev kepada Lukashenko melalui telepon tak lama setelah kejadian.

"Saya baru saja bicara dengan presiden Rusia. Saya ucapkan banyak terima kasih atas kesediannya. Mereka sangat berpengalaman mengatasi kejadian seperti ini," ujar Lukasehenko seperti ditulis kantor berita Interfax.

Sekitar 50 orang terpaksa dilarikan ke rumah sakit akibat ledakan bom. Kantor berita Belarusia, Belta, melaporkan banyak sekali korban mengalami berbagai luka.

Menteri Kesehatan Belarusia, Vasily Zharko, mengatakan sebanyak 126 orang dirawat di rumah sakit sedangan 26 lainnya dalam kondisi kritis.

Selain memerintahkan pejabat berwenang tetap mengembangkan transportasi publik, Presiden Lukashenko juga menginstuksikan pihak keamanan menginvestigasi kaitan ledakan ini dengan kejadian di kota Minsk pada Juli 2008. Saat itu bom meledak di sebuah konser di lapangan terbuka menyebabkan 56 orang terluka.

"Barangkali, mereka saling terkait," kata Lukasehnko seperti dikutip Belta.


Ledakan di Stasiun Bawah Tanah Belarusia, 11 Tewas

MINSK, KOMPAS.com - Ledakan menyasar sebuah stasiun bawah tanah di Minsk, ibukota Belarus, dan menewaskan 11 orang, Senin (11/4/2011).

Presiden Alexander Lukashenko mengatakan pada pertemuan darurat keamanan, sekitar 100 orang cedera dalam ledakan yang terjadi di luar rumah dinas dan kantor utamanya.

"11 orang tewas akibat ledakan itu," kata kantor berita Interfax mengutip Lukashenko, sebelum menyerukan pengheningan cipta untuk menghormati korban yang tewas.

Ledakan itu menimbulkan awan asap yang bisa membuat mati lemas di dalam stasiun metro teramai di kota itu, yang pintu keluarnya mengarah pada kantor utama dan tempat tinggal presiden serta kantor Dewan Keamanan Belarus.

Televisi Belarus STV mengatakan, sebelumnya, sedikitnya tujuh orang tewas dan 90 cedera dalam ledakan itu. Kantor berita resmi Belta mengatakan, ledakan itu terjadi di gerbong terakhir sebuah kereta api yang memasuki stasiun itu pada jam sibuk malam hari.

Menurut laporan wartawan AFP, ledakan itu membuat lumpuh lalu-lintas bawah tanah di kota yang berpenduduk 1,8 juta orang itu, sehingga terjadi kemacetan dan perjalanan di pusat kota terhenti.

Belarus biasanya dianggap sebagai negara yang aman dan tidak pernah tersentuh serangan-serangan militan berskala besar seperti yang dilakukan oleh militan di Moskow.









Pada 29 Maret 2010, 40 orang tewas dan puluhan cedera dalam serangan bom bunuh diri yang dilakukan dua wanita pada jam sibuk pagi di metro Moskow.

Belum diketahui secara pasti penyebab ledakan di Minsk itu, namun satu sumber kepolisian mengatakan kepada kantor berita Interfax-Zapad, ledakan itu mungkin sebuah aksi teror.

0 comments:

Posting Komentar