Ibu empat anak asal Peru terperangkap di tempat tidurnya selama enam bulan karena pembesaran payudara. Pertumbuhan payudara Julia Maria Manihuari (29) dimulai sejak tujuh tahun lalu dan membuat dia tidak bisa bergerak.
“Jika saya mencoba bangun, saya akan lemas karena payudara terlalu berat,” ungkapnya.
Dokter meyakini bahwa Manihuari menderita kondisi yang jarang terjadi, dikenal dengan gingantomastia. Kondisi ini ditandai dengan pertumbuhan payudara berlebih. Menurut National Institues of Health, pertumbuhan ini bisa terjadi secara spontan selama pubertas atau kehamilan atau saat menggunakan obat-obatan tertentu.
Penyebab pasti dari gangguan kesehatan ini belum diketahui. Namun Dr. Cynara Coomer, ahli bedah payudara sekaligus kontributor Fox News, menyatakan bahwa kondisi langka ini bisa disebabkan oleh hadirnya hormon-hormon selama kehamilan.
“Selama kehamilan, ada peningkatan hormon, baik estrogen dan progesteron, yang menyebabkan peningkatan jaringan payudara,” terang Coomer.”Pada perempuan normal, payudara akan mengalami penambahan ukuran setara ukuran tiga cangkir. Tapi dalam kasus ini, terjadi pertumbuhan jaringan payudara ekstrim, kemungkinan sebagai respon terhadap hormon-hormon tersebut.”
Ahli bedah harus mengangkat 35 pon (setara dengan 17,5 kilogram) daging dari payudara Manihuari. Kelebihan daging tersebut dikhawatirkan bisa menekan paru-paru Manihuari dan memicu kematian.
“Sebelum operasi, saya tidak bisa melakukan apa pun. Saya hanya bisa menerimanya. Benar-benar buruk sehingga payudara saya bisa menyentuh kaki saya,” terang dia.”Ukuran badan saya selalu kecil, dan tekanan terhadap seluruh tubuh merupakan sebuah penderitaan.”
http://www.lembaga.us/2011/11/payudara-raksasa.html
0 comments:
Posting Komentar