Malaysia, sebuah negara merdeka yang belum berdaulat karena masih
sungkem kepada Inggris sebagai Tuan Besarnya ini sudah sangat membuat
nyeri dada rakyat Indonesia yang cinta damai.
Insiden penangkapan 3 petugas DKP Kepri oleh Marine Police Malaysia di
perairan Tanjung Berakit, Bintan hanya puncak gunung es. Karena jika
ditilik ke belakang, sudah Dosa-dosa Malaysia terhadap Indonesia.
Berikut ini adalah dosa-dosa Malaysia yang menyulut kemarahan rakyat
Indonesia karena menyinggung martabat dan merendahkan harga diri sebagai
negara berdaulat.
1. Malaysia mengirimkan teroris-teroris bom ke Indonesia
Indonesia mengirim tenaga kerja (TKI) tetapi Malaysia membalasnya dengan
mengirim para teroris ke Indonesia yang membuat banyak ibu-ibu menjadi
janda dan anak-anak kita menjadi yatim.
Azhari dan Noordin M Top adalah orang Malaysia yang beroperasi teror di Indonesia. Bersyukur Allah mematikan keduanya.
Doktor Azahari bin Husin lahir di Melaka, 14 September 1957, tewas di
Batu Jatim, 9 November 2005. Dia adalah seorang insinyur Malaysia yang
diduga kuat merupakan otak di belakang Bom Bali 2002 dan Bom Bali 2005
serta serangan-serangan lainnya bersama dengan Noordin Mohammed Top.
2. Malaysia merebut Sipadan – Ligitan
Bila mengingat kasus lepasnya pulau Sipadan dan Ligitan menyakitkan
karena kedua pulau itu posisi strategis di Selat Makassar yaitu pulau
Sipadan (luas: 50.000 meter²) dan pulau Ligitan (luas: 18.000 meter²)
Sikap Indonesia semula ingin membawa masalah ini melalui Dewan Tinggi
ASEAN namun akhirnya sepakat untuk menyelesaikan sengketa ini melalui
jalur hukum Mahkamah Internasional
Selasa 17 Desember 2002 Mahkamah Internasional memenangkan Malaysia
dengan 16 hakim dan Indonesia cuma 1 hakim. Sehingga Pulau
Sipadan-Ligitan syah milik Malaysia.
3. Menginjak-injak harga diri Indonesia lewat kasus Ambalat
Setelah menguasai Sipadan dan Ligitan, Malaysia ingin lagi menarik garis
pantai dari kedua pulau itu untuk mengklaim Blok Ambalat di Kaltim yang
kaya akan minyak bumi. Padahal Malaysia bukan negera kepulauan dan
sudah semestinya wilayah Blok Ambalat adalah milik Indonesia.
Kasus ini memanas lagi tahun 2005, ketika 17 pekerja Indonesia ditangkap
oleh kapal perang Malaysia di Karang Unarang. Dan Angkatan Laut
Malaysia mengejar nelayan Indonesia dan mengusir keluar dari Ambalat.
Malaysia dan Indonesia memberikan hak menambang ke Shell, Unocal dan
ENI.
4. Berada di belakang layar terjadinya Illegal logging di Indonesia.
Malaysia berniat menggunduli hutan Indonesia yang berada di Pulau
Kalimantan dengan cara menyuburkan praktik Illegal Logging dan menerima
kayu-kayu Indonesia tersebut tanpa adanya niat pemerintahnya mencegah
kerusakan hutan Indonesia.
Di Kalimantan telah ditemukan banyak jalan tersembunyi untuk mengangkut
kayu ilegal dari Kalimantan. Bahkan pertambangan juga digerogoti dari
jalur terowongan untuk mengeruk kekayaan alam Indonesia.
5. Tidak peduli dengan nasib TKI yang dianiaya majikan
Berapa banyak TKI yang tidak digaji, dianiaya, disuntik gila dan diusir
setelah dimanfaatkan tenaganya. Jika majikan Malaysia ke meja hijau atas
kasus itu maka ujung-ujungnya bebas alias dinyatakan tidak bersalah
atas kasus penganiayaan.
Jumlah TKI di Malaysia tercatat 1,8 juta orang. Yang tidak tercatat
lebih banyak lagi. Dan mereka sebagian besar masih memiliki nasionalisme
tinggi untuk membela Indonesia.
Banyak para TKI mengembangkan kebudayaan asli daerahnya masing-masing
sebagai hiburan rindu kampung kebanggan nasionalisme. Kemudian Malaysia
memfasilitasi mereka untuk dikembangkan menjadi budaya dan akhirnya
memanfaatkan dan mengklaimnya.
6. Melakukan pelanggaran batas wilayah Indonesia–Malaysia
Malaysia sering melakukan pelanggaran batas wilayah Indonesia–Malaysia
di pulau Kalimantan, Sulawesi dan Sumatera. Bila orang Malaysia
ditangkap karena melakukan pencurian ikan di Indonesia, selalu beralasan
mereka merasa masih di wilayah Malaysia.
Sudah begitu, polisi Malaysia juga sering mengawal aktivitas illegal
fishing tersebut. Jika sudah berlasan perbatasan, ujung-ujungnya nelayan
tersebut dilepas.
7. Polisi Diraja Malaysia memukuli wasit Indonesia.
Agustus 2007 wasit karate Indonesia dipukuli 4 polisi Malaysia tanpa
sebab hingga akhirnya Indonesia menarik diri dari kejuaraan karate
tersebut sebagai bentuk protes.
8. Mematenkan (melakukan klaim hak paten) Budaya Indonesia
Bukan sekali-dua kali negara miskin budaya ini mematenkan budaya Indonesai menjadi hak milik mereka.
Batik Parang asal Yogyakarta dan berbagai hasil kebudayaan daerah baik
kesenian maupun makanan atau kerajinan sudah banyak diklaim oleh
Malaysia. Alasannya satu, karya tersebut belum dipatenkan oleh
Indonesia.
Sekarang Batik sudah diakui dunia internasional sebagai milik syah Indonesia.
Mencoba melakukan klaim hak paten terhadap Angklung (alat musik khas
Jawa Barat). Belum lagi reog Ponorogo, Kuda Lumping dan sebagainya yang
diakui juga milik Malaysia karena di sana memang juga ada berkembang
untuk kesenian rakyat.
Makanan khas Indonesia pun diklaim Malaysia. Sehingga kita mempertanyakan apa sebenarnya kreativitas manusia Malaysia.
Tindakan malaysia ini seakan membenarkan perkataan presiden Sukarno
bahwa malaysia satu negara (kalau boleh dinamakan negara) tanpa
konsepsi, karena memang malaysia sekarang seakan tidak punya jati diri
sebagai bangsa.
9. Blog Malaysia Menghina Indonesia
Dalam blog yang mengatasnamakan orang Malaysia ini menghina Indonesia
dengan menyebut Indon yaitu orang rendahan. Dan fakta di Malaysia memang
para TKI sering diremehkan dengan sebutan seperti itu.
Rakyat Indonesia masih terus meluapkan emosi dan kemarahan atas
perlakuan tersebut karena terijak martabat dan harga diri sebagai bangsa
berdaulat dan bermartabat. Rakyat juga tahu bahwa Malaysia adalah
negara persemakmuran Inggris bersama Australia dan Singapura juga.
Namun Indonesia adalah bangsa pejuang yang tidak takut dengan senjata
apapun karena yakin kebenaran dan keadilan akan ditegakkan. Rakyat masih
menunggu dan melihat langkah pemerintah dalam menyikapi berbagai
perlakuan Malaysia atas Indonesia.
Kita tidak menginginkan peperangan sesama negara serumpun apalagi
sama-sama mengucap syahadat dan mengaku Muslim, tetapi melihat perangai
pemerintah Malaysia yang arogan dan sombong maka wajib bagi kami jihad
menegakkan kemuliaan di bumi Allah Indonesia.
Sumber Kaskus.us
Tidak ada komentar:
Posting Komentar