2. Catherine II of Russia, 1729-1796
Catherine II, juga dikenal sebagai 'Catherine the Great'. Ia memerintah Rusia yang secara geografi merupakan negara terluas di dunia. Catherine II dikenang sebagai sosok yang memberi pembaruan pada kekaisaran Rusia. Ia memerintah selama 34 tahun, mulai tahun 1762 hingga wafat tahun 1796. Ia menikah dengan Peter III, pemegang tahta Rusia. Sayang, perkawinannya ini tidak membahagiakannya. Tradisi Rusia yang kolot, serta suami yang arogan dan semena-mena membuanya resah. Meski wanita, Catherine tidak tinggal diam. Dia pun berkonspirasi dan melakukan kudeta untuk menumbangkan kekuasaan suaminya. Kudeta wanita ambisius ini berhasil, dan dia pun naik tahta sekaligus mendeklarasikan Kekaisaran Rusia.
3. Empress Dowager Cixi, 1835-1908
Cixi mungkin adalah wanita paling berpengaruh di Cina sejak Ratu Wu Zetian abad ke 7 Dinasti Zhou. Pada kenyataannya, pengaruh Cixi melampaui pendahulunya Zetian. Dia digambarkan sebagai wanita penuh ambisi dan pemimpin yang konservatif. Ia juga sangat menentang pengaruh asing. Ia adalah istri dari Kaisar Xianfeng. Namun setelah suaminya meninggal, ia 'mengambil alih kekuasaan' sekalipun resminya kekuasaan ada di tangan anaknya Kaisar Tongzhi, demikian pula pada keponakannya, Guangxu. Kekuasaannya dimulai tahun 1861 sampai ia wafat 1908.
4. Elizabeth I of England, 1533-1603
3. Empress Dowager Cixi, 1835-1908
Cixi mungkin adalah wanita paling berpengaruh di Cina sejak Ratu Wu Zetian abad ke 7 Dinasti Zhou. Pada kenyataannya, pengaruh Cixi melampaui pendahulunya Zetian. Dia digambarkan sebagai wanita penuh ambisi dan pemimpin yang konservatif. Ia juga sangat menentang pengaruh asing. Ia adalah istri dari Kaisar Xianfeng. Namun setelah suaminya meninggal, ia 'mengambil alih kekuasaan' sekalipun resminya kekuasaan ada di tangan anaknya Kaisar Tongzhi, demikian pula pada keponakannya, Guangxu. Kekuasaannya dimulai tahun 1861 sampai ia wafat 1908.
4. Elizabeth I of England, 1533-1603
Sungguh pun ratu yang lalu seperti Empress Matilda, Lady Jane Grey, dan Mary I, telah memerintah Inggris, namun harus diakui kalau Ratu Elizabeth I adalah ratu yang memiliki pengaruh paling besar dan paling berhasil sepanjang kekuasaannya. Ia tidak pernah menikah, sehingga ia dijuluki "Virgin Queen". Ia dikenang sebagai ratu yang membawa pembaruan pada Inggris. Dia juga diingat karena mengalahkan Armada Spanyol dan mendirikan Protestantism di Inggris, mengganti Roma ka****k. Elizabeth adalah anak perempuan King Henry VIII dari istri keduanya, Anne Boleyn. Dia berkuasa dari 1558 sampai kematiannya di 1603. Dia adalah raja Dinasti Tudor yang terakhir yang dikenang sebagai "Era Elizabeth".
5. Isabella I of Castile, 1451-1504
5. Isabella I of Castile, 1451-1504
Isabella I adalah salah satu wanita yang penuh kontroversi dan paling berpengaruh dalam sejarah keratuan Spanyol. Hal yang paling diingat adalah ia mensponsori Christopher Columbus melakukan penjelajahan ke bumi barat, Spanyol menganeksasi kerajaan-kejarajaan kecil lain di sekitarnya dan mempersatukannya menjadi bangsa Spanyol. Isabela memang bukan pemimpin utama pada masa itu karena posisinya hanya sebagai istri dari Ferdinand of Aragón. Meskipun 'penguasa nomor 2' namun pengaruhnya sungguh luar biasa. Ia berkuasa adari 1474 hingga wafat 1504. Seperti suaminya, Isabella I digambarkan sebagai seorang ka****k yang taat. Walaupun faktanya selama berabad-abad, di Spanyol pun hidup yahudi, juga muslim. Tapi Isabella I dan Ferdinand, suaminya, merasa berkewajiban membuat ka****k Roma sebagai agama yang dominan di Spanyol. Tahun 1478, Isabella dan Ferdinand menginisiasikan Spanish Inquisition. Orang-orang yang memiliki keyakinan berbeda disiksa dan dibunuh. Kalaupun tidak dibunuh, mereka diusir dari Spanyol. Karena ketakutan dan menghindari penganiayaan, ribuan orang yahudi juga muslim, terpaksa bersedia dibaptis menjadi ka****k. Ditaksir, sebanyak 2.000 orang Yahudi tersiksa, dibunuh, atau dipaksa untuk meninggalkan negara selama Inquisition. Sekitar 40.000 orang Yahudi diperkirakan memilih dibaptiskan untuk menghindari pengusiran atau penganiayaan. Demikian juga penduduk Muslim di Spanyol, tak luput dari sasaran penyiksaan. Saking 'hebatnya' Isabella dalam 'membela' agama ka****k Roma, hingga ia dikenal dalam Gereja ka****k sebagai “Servant of God Isabella”, itu merupakan tahapan pertama menjadi Orang Suci.
6. Empress Wu Zetian, 625 AD-705 AD
7. Empress Theodora, 500 AD- 548 AD
Theodora adalah salah satu wanita paling berpengaruh pada abad pertengahan. Ia istri Kaisar Justinian, penguasa imperium byzantium. Sebelum menjadi istri Kaisar Justinian I, ia adalah seorang aktris dan menjadi simpanan para bangsawan. Kemudian dia bertobat dan meninggalkan gaya hidupnya. Meskipun hy ratu, namun dia boleh dibilang lebih tangguh daripada suaminya. Ketika pecah pemberontakan di Nika, Constantinople, karena korupsi, pajak tinggi, justru Theodora lah yang menahan kaisar agar tidak melarikan diri. Justru ia mengatur strategi sehingga pemberontakan berhasil dipadamkan. Berkat Theodora pula pembangunan Contantinople digalakkan dan menjadi kota tercanggih masa itu. "Hagia Sophia" yang dibangun antara 532 M. dan 537 M. Dianggap sebagai salah satu contoh arsitektur Byzantine yang paling luar biasa. Theodora juga menjadikan tegaknya hak-hak kaum perempuan. Ia juga membuat undang-undang yang melarang pelacuran paksa dan penutupan rumah bordil. Theodora tampil sebagai 'pendekar pembela hak para perempuan'. Lewat undang-undang ia memberi wanita kepemilikan harta gono-gini lebih banyak saat bercerai, memberi hak asuh anak, serta meberi hukuman mati pada pemerkosa serta melarang pembunuhan seorang istri yang melakukan perzinaan. Sungguh luar biasa!!! Kehidupan 'kaum wanita' seolah dijamin keamanannya selama Theodora berkuasa. Ia meninggal karena kanker pada 28 Juni, 548.
8. Maria Theresa of Austria, 1717-178
8. Maria Theresa of Austria, 1717-178
Maria Theresa menggantikan bapaknya, Emperor Holy Roman Charles VI, sebagai kaisar wanita Hapsburg yang menguasai negeri Eropa tengah pada 1740. Dia menjadikan anak lelakinya, Joseph II, sebagai ko-bupati pada 1765 sesudah kematian suaminya.
Pada tahun yang sama Fredrick II Brandenburg-Prussia, menyerbu Hapsburg. Fredrick II tidak mengakuo Maria Theresa sebagai ahli waris yang berhak atas tahta. Fredrick II minta dukungan dari bangsa lain seperti, Bavaria, Saxony, Perancis, dan Spanyol. Namun Maria Theresa membalas dengan mengerahkan persenjataan Hongaria. Perang tersebut berakhir 1748, lahirlah perjanjian Aix-la-Chapelle. Maria Theresa melakukan perbaikan ekonomi dan politik serta meningkatkan jumlah tentara menjadi 200 persen. Menaikkan pajak untuk menambah penghasilan pemerintah juga militer. Ia membuat terobosan yang dikenal sebagai Revolusi Diplomatik pada 1756, dimana ia membentuk persekutuan dengan Prancis, yang dulu musuhnya, dan menggabungkan persekutuan Prussia dengan Inggris Raya. Perbaikan-perbaikan yang dibuatnya, berhasil memperkuat ekonomi negaranya. Bukan hanya ekonomi dan politik ditatanya, tapi dia juga memperhatikan masalah pendidikan. Ia mendirikan Academy of Science dan Kesusasteraan di Brusel dan mendukung penelitian kedokteran serta menuntut Universitas Wina diberi uang untuk mendirikan fakultas kedokteran yang lebih efisien. Di bagian lain, Maria Theresa juga melakukan perbaikan pada hak-hak sipil, melarang pembakaran dan penyiksaan tukang sihir, menghapus hukuman mati serta menetapkan wajib belajar.
9. Hatshepsut, 1508 BC-1458 BC
Pada tahun yang sama Fredrick II Brandenburg-Prussia, menyerbu Hapsburg. Fredrick II tidak mengakuo Maria Theresa sebagai ahli waris yang berhak atas tahta. Fredrick II minta dukungan dari bangsa lain seperti, Bavaria, Saxony, Perancis, dan Spanyol. Namun Maria Theresa membalas dengan mengerahkan persenjataan Hongaria. Perang tersebut berakhir 1748, lahirlah perjanjian Aix-la-Chapelle. Maria Theresa melakukan perbaikan ekonomi dan politik serta meningkatkan jumlah tentara menjadi 200 persen. Menaikkan pajak untuk menambah penghasilan pemerintah juga militer. Ia membuat terobosan yang dikenal sebagai Revolusi Diplomatik pada 1756, dimana ia membentuk persekutuan dengan Prancis, yang dulu musuhnya, dan menggabungkan persekutuan Prussia dengan Inggris Raya. Perbaikan-perbaikan yang dibuatnya, berhasil memperkuat ekonomi negaranya. Bukan hanya ekonomi dan politik ditatanya, tapi dia juga memperhatikan masalah pendidikan. Ia mendirikan Academy of Science dan Kesusasteraan di Brusel dan mendukung penelitian kedokteran serta menuntut Universitas Wina diberi uang untuk mendirikan fakultas kedokteran yang lebih efisien. Di bagian lain, Maria Theresa juga melakukan perbaikan pada hak-hak sipil, melarang pembakaran dan penyiksaan tukang sihir, menghapus hukuman mati serta menetapkan wajib belajar.
9. Hatshepsut, 1508 BC-1458 BC
Hatshepsut adalah salah satu wanita paling berpengaruh pada sebelum masehi. Dia adalah yang kelima pharaoh Dinasti ke-18 Mesir Kuno dan dia berkuasa lebih panjang daripada wanita lain yang mana pun dalam sejarah Mesir. Hatshepsut dinikahi saudara tirinya yang sakit-sakitan, Thutmose II. Thutmose II meninggal dan Hatshepsut terus berkuasa sendiri sampai kematiannya pada 1458 BC. Ia digambarkan sebagai penguasa Mesir kuno yang berhasil membangun negaranya. Ia juga sukses di bidang militer.
10. Eleanor of Aquitaine, 1122-1204
10. Eleanor of Aquitaine, 1122-1204
Salah satu wanita paling kaya dan berpengaruh di Eropa yang mewarisi Duchy Aquitaine dan Poitierssetelah kematian ayahnya. Ketika itu ia baru 15 tahun. Ia terpaksa mandiri di usianya yang masih belia dan mendapat gelar Putri Aquitaine dan Countess Poitiers. Aquitaine adalah provinsi Perancis yang paling besar dan paling kaya selama abad ke-12. Tidak seperti banyak raja dan wanita lain, Eleanor dan keluarganya memiliki pendidikan yang sangat baik. Itu juga sebabnya Eleanor mengubah Aquitaine menjadi pusat intelektual dan kebudayaan yang paling besar di Eropa Barat pada masa itu. Eleanor menikah dengan Louis VII of France, 1137. Ia menjadi tokoh dalam memperkembangkan perjanjian dagang di antara Eropa Barat, Constantinople, dan Tanah Suci. Akibatnya, pernikahanya dengan Louis dibatalkan 1152. Namun 1154, Eleanor menikah dengan Henry II of England. Pada tahun 1170, Thomas Becket, Uskup Agung Canterbury, dibunuh karena melawan King Henry II. Eleanor dan yang lain menentang pembunuhan itu. Akibatnya pecah pemberontakan 1173-1174. Eleanor dan anak lelakinya mendukung pemberontakan melawan Henry. Pemberontakan gagal, Eleanor dipenjarakan selama enam belas tahun.
0 comments:
Posting Komentar